Search

@rahendz's blog

The official Rahendra Putra K Weblog

Category

Stories

WOW! Friendster have a new skin!

Malem ini malem kedua dimana saya ngenet di warnet. Bukan hotspot-an, tapi warnet. Ini juga gara-gara sang Mr.Th4nks jaga disitu, so ada temen yang ‘ngancani’ saya ngenet. Nah, koneksi bisa terbilang kenceng. Pake banget malah, mungkin kalo dibandingkan ama road-runner masih cepet koneksinya. Tapi kenceng juga ada syaratnya, sedangkan syaratnya cuma bisa buat browsing, surfing and posting.

Kalo untuk download and upload kayanya nanti dulu, mungkin kita sekali klik untuk brwsing cuma memerlukan waktu satu detik agar new tab di browser firefox3 kebuka tetapi kasus nya akan berbeda kalo kita download. Wuih, kencengnya minta ampun. Saking kencengnya, kita tinggal tidur 2 jam pun download-an belom selesai. So, kebayangkan gimana cepetnya kita download ampe jamuran ma kudisan.

Nah dimalem kedua ini saya sempetin berselancar ke banyak tempat. Lumayan lah, nge-update memori otak dari kram dunia teknologi dan internet. Lumayan lama juga siy ga nge-internet-an, so karena takut jadi JEJAKA-TUA-BEROTAK-OMPONG maka saya sempetin untuk mendalami ilmu perinternetan kembali. Hingga saya tertegun pada satu website yang lumayan BOOMING di era tahun 2003-an kalo ga salah.

Oke, websitenya adalah Friendster. Yup, website ini diperkirakan oleh saya sendiri merupakan salah satu website yang memiliki banyak anggota atau user yang terdaftar. Sehingga tersimpulkan bahwa website layanan ini juga merupakan website terbesar di dunia dari beberapa banyak website besar lainnya. Nah, kemudian apa yang baru dari website ini. Sebenarnya, ada banyak yang baru disini. Perubahan dimulai kalo tidak salah awal 2007, mulai dari perubahan feature hingga penambahan skin friendster. Namun yang membuat saya tertegun adalah gantinya tampilan interface login friendster.

Gambar diatas bisa dibandingkan, dengan gambar berikut ini.

Nampak jelas bahwa perubahan terjadi begitu signifikan, saya baru sadar saat saya memulai aktifitas sebagai tukang garong akses internet gratisan ini. Karena biasa nya dirumah yang hanya bermodalkan wajanbolic dan nembak hotspot-an tidak pernah melakukan login di friendster, karena status saya selalu login sehingga kita berselancar secara otomatis saya sudah melakukan login ke website tersebut.

can i teach you?

Design. Satu hal yang menjadi kemampuan saya selama ini. Boleh dibilang inilah senjata saya. Karena tanpanya, saya mungkin menjadi manusia yang hanya memiliki satu kekurangan yaitu tidak memiliki kelebihan sama sekali untuk saya andalkan. Inilah skill yang saya banggakan dan saya tekuni.

Saya mulai mengenal hal ini mungkin sejak kecil, bahkan sebelum mengenal bangku sekolah saya sudah mengenal skill ini. Bagaimana tidak, sebelum saya mengenal Taman Kanak-Kanak saya sudah berkutat dengan skill ini. Yah meski cita rasa seni nya masih sebatas ‘ngawur’. Dulu sekali, saya untuk pertama kali dikenalkan pada komputer. Kami berjabat tangan dan saling mengenalkan nama masing-masing. Ia tampak keren saat itu, mungkin untuk sekarang ia sudah menjadi komputer yang jika ditaksir hanya berharga 20ribuan. Itupun dijualnya pake sistem kilo-an.

Monitornya masih kecil dan hanya mampu bermain dengan dua warna, hitam dan putih. Mungkin itu alesannya kenapa saya sewaktu membuat design selalu didominasi warna hitam dan putih. Kemudian CPU, CPU disini bukan Computer Personal Unit tetapi Central Prosessing Unit. Karena menurut kakak saya waktu itu artinya berbeda, meski saat itu saya ndak mudeng dengan artinya. CPU nya masih merupakan CPU Desktop atau Kakak saya sering menyebutnya Lay CPU, karena CPU nya tiduran diatas meja. Tidak seperti CPU sekarang yang sudah bisa berdiri tegak disamping monitor, CPU dulu tiduran diatas meja dan diatasnya diletakkan monitor.

Saat itu pun CPU belom mampu mengintegrasikan CD, masih menggunakan disket dan itupun disket yang ukurannya sebesar kotak tempat CD. Tambah lagi saat itu ketika saya ingin menyalakan komputer tidak seperti sekarang yang langsung tampil gambar jendela meliuk-liuk dengan warna merah-kuning-ijo-biru(baca: windows). Dulu untuk menyalakannya saja kita harus memasukkan disket startup atau kata gampangnya disket pancingan dan mengetikkan perintah untuk membuka Operating System nya. Bener-bener butuh pengorbanan extra hanya untuk sebongkah hasrat untuk men-Design, sebenernya untuk umur saya saat itu sebutan itu tidak cocok. Lebih cocok kalo hasrat untuk menggambar dan mewarnai.

Saya selalu bercerita bahwa saya mulai men-design di komputer sejak SMP-SMA, karena untuk saya masa-masa itu memang masa dimana saya mulai benar-benar bisa dan paham bagaimana men-design dengan menggunakan komputer. Bahkan sewaktu saya SMA saya diberi amanat untuk menjabat sebagai design layout majalah sekolah, yah meski saat itu saya masih menjadi designer yang melebihi kebodohan seorang amatiran. Design saya benar-benar kacau saat itu, hahaha. Kemudian skill saya ditempa kembali pada saat saya melalui masa kuliah, terlebih saat saya masuk ke organisasi kemahasiswaan HMTIF UAD. Waktu itu benar-benar membuka wawasan saya bahwa dunia seni grafis masih luas dan jauh dari jangkauan saya. Saya masih perlu berusaha lebih keras untuk mampu menggapainya, saya masih belum bisa berharap untuk berjalan beriringan bahkan melebihi dunia tersebut.

Hanya dengan berada dibelakangnya sedekat mungkin sudah mampu memacu saya agar terus berusaha dan lebih kreatif. Pernah orang bilang kepada saya bahwa design-an saya sudah lebih dari cukup. Memang, saya rasa juga begitu namun setelah beberapa kali saya pikirkan bahwa kecukupan itu hanya orang lain yang menilai sedangkan untuk diri saya pribadi masih jauh dari cukup. Saya masih merasa bahwa saya masih jauh tertinggal dari mereka, saya tidak peduli dengan sikap saya yang rakus, tapi ini saya anggap sebagai cambuk untuk saya. Malahan dalam beberapa kasus ada yang berkata bahwa mereka ingin belajar dari saya. Saya hanya tertawa. Saya hanya berkata dalam hati, jika diibaratkan kain maka saya ini adalah kain yang masih berada dalam gulungan. Belum terjamah dan belum ada yang membuktikan kalau saya ini layak untuk dijadikan baju.

Untuk saya, design memiliki 2 konteks bahasan yang penting yaitu skill dan imajinasi yang kreatif. Nah, untuk masalah skill atau kemampuan saya yakin setiap orang pasti mampu secara cepat untuk belajar bahkan mampu lebih cepat belajar dari saya dulu. Sedangkan yang sulit adalah kemampuan seorang disainer yang telah memiliki skill atau kemampuan membuat suatu design untuk mencari atau melahirkan sebuah imajinasi dan ide kreatif ke dalam hasil karyanya. Untuk saat ini, kasus itulah yang sering menjadi dilema para designer amatiran khususnya saya. Alasan itulah yang membuat saya segan untuk menuruti keinginan mereka yang ingin belajar design kepada saya, namun jika ada yang menginginkan bantuan saya dalam membuat design selalu saya terima kecuali saya memang benar-benar tidak ada waktu untuk mengerjakannya.

congratulation, my friend!

Mrthanks. Kalian tau mrthanks, yeah! Mungkin untuk pembaca setia blog saya pasti sudah mengetahuinya (Wkakaka, narsis. Kaya udah punya pembaca setia aja). Begini, dalam beberapa postingan yang lalu pernah saya ceritakan bahwa mrthanks ini adalah salah satu kawanan penjahat kelamin yang sering berkeliaran di kampus selain pakdheno, ilhamsaibi, dan tentu saja saya sendiri, hahahaha. Beliau adalah mantan pimpinan saya sewaktu menjabat sebagai ketua di HMTIF UAD waktu itu.

Untuk akhir-akhir ini saya jarang sekali melihat ekornya dikampus, mungkin karena saya yang jarang berangkat ke kampus. Wkakakaka. Namun perasaan saya benar, aktifitasnya telah berkurang. Saya mengambil kesimpulan bahwa ia sedang sibuk di baitusoft atau ngurusin KKN nya. Sejenak saya berfikir, kenapa kesibukkannya hampir sama dengan saya. Hanya saja kesibukkan saya yang membuat saya jarang aktif dikampus adalah tidur kalaupun tidak biasanya saya terjebak dalam kemacetan TOILET sehingga menyebabkan saya harus absen dari daftar mahasiswa-yang-paling-tidak-harus-nongol-sekali-seminggu.

Kesibukan mrthanks begitu kentara ketika memasuki awal bulan juli ini, saat saya mulai sibuk-sibuknya mengurus tugas proyek dari kampus yang sebenernya sudah melewati dateline pengumpulan laporan. Tugas kelompok yang jika dirasa maka merupakan tugas yang menguras kantong dan dompet. Bukan hal yang mengagetkan jika saya atau ilhamsaibi yang jarang mengorbit di kampus, tetapi keanehan begitu terasa jika dua orang penjahat kelamin mrthanks atau pakdheno tidak menebarkan pesona di kampus.

Namun beberapa hari terakhir saya mengetahui perkembangan si mrthanks ini dan saya ikut senang dengan berita yang saya dapat ini. Ternyata mrthanks sudah menikah, wkakaka… benar-benar berita bo’ong yang mengagetkan. Sebenernya doi bukan menikah hanya saja sudah bekerja, yupz! mrthanks sudah bekerja di salah satu warnet terbesar dijogja. Mengapa saya bilang terbesar, karena tempat warnetnya lebih besar dari kamar saya. Wkakakakaka, ya iyalah.

Meski dalam postingannya, mrthanks bercerita tentang enak-nggak nya kerja disana untuk pertama kali tetapi saya tetap mengucapkan selamat atas pekerjaannya. Selamat ngGarong, semoga blog-nya sering terUpdate dan semoga eling karo konco-koncone sing butuh sumbangan pangan. Wkakakaka. Once again! CONGRATULATION BRO!

fiuh, i’m back.

Benar-benar melegakan. Bagai seperti mendapatkan gempuran bertubi-tubi. Kayak ketiban ombak pas lagi enak-enak ngupil ditepi pantai. Apa coba enaknya? Ngupil, ditepi pantai, en ketiban ombak. Eh, emang bisa yah ketiban ombak. Ke sapu kali neng?! Weks! emang ane sampah, pake ke sapu segala. Kalo gitu terhempas deh (sok puitis gitu). Tapi kayak layang-layang aja bisa ke hempas. Ahh, au-ah-‘elap. Niatnya kan mau bergumbiro riu, coz i’m back to save this damn blog from the emptyness. Halah, boso ne mekso banget.

Okey. Pahlawan telah kembali dari pertapaan kumpul lumut nya. Pertapaan kumpul lumut? Goossh! What is that! Hehe, kenapa ini dinamakan pertapaan kumpul lumut. Haha, mau tau?? Emmm… mmmutt dulu (ini ngambil perkataan tante-tante girang yang pernah menggoda saya ketika menjalankan tugas suci ke barat untuk mengambil kitab suci, halah). Fine.. fine… begini, ini adalah pertapaan yang benar-benar sakral. Perlu kekhusyukan, kesabaran dan ketelitian untuk menjalaninya. Benar-benar bukan pertapaan yang mudah. Begitu berat bahkan lebih berat daripada gajah jatuh dari pohon seperti yang ada pada iklan provider gsm, tetep juga berat meski gajahnya tak memakai celana dalam (ya iya lah, masa ya mulan jamilah).

Pertapaan kumpul lumut. Sebenarnya ini tidak berarti apa-apa, hahaha. Hanya ungkapan saya saja atas kerepotan yang selama ini menuhin saku celana, baju en jaket saya. Dasar! Benar-benar bukan orang yang produktif untuk membuat basa-basi dalam suatu postingan blog. Ndheso, Katrok… (cuplikan dari conthong-nya si arwana tukul). Katrok dhowo, Katrok cendhek opo Katrok njero Kang? … itulah apa yang akan saya katakan ketika kang Tukul akan mengatai saya begitu. Sayang batasan seleb dan rakyat memang terlalu jauh. Lha, kok jadi ngomentari orang laen.

Hal pertama yang membuat saya begitu kerepotan. Pembersihan kamar. Ato jika dimasukan ke dalam istilah komputer adalah Defragmenting and Disk Cleanup. Benar-benar menguras tenaga dan otak. Gimana enggak, Kamar sekecil kandang burung diisi dengan barang-barang sebanyak swalayan. Sejenak otak saya berfikir, mana yang harus di eleminasi dan masuk kotak. Barang-barangnya ato orang yang punya kamar? Weks!! Yang bener aja, apa gunanya kamar kalo orang yang punya kamar malah tereliminasi dan menempati pole position terakhir. Namun dengan berbagai adu argumen terhadap beberapa barang pribadi, meski sempat juga adu panco dengan koleksi majalah saya untuk merebutkan tempat tersisa di sudut kamar, akhirnya semua bisa tertata rapi (inget! rapi ukuran cowok berbeda dengan penilaian cewek).

Episode berikutnya adalah ujian akhir semester yang sempat membuat saya tak bersemangat. Bukan masalah ujiannya, melainkan cicilan nilai sebelum ujian sama sekali tidak ada. Jadi secara otomatis nilai akhir sama sekali tanpa penyokong, doping dan penyemangat. Benar-benar na’as. Untuk yang satu ini saya tidak mampu untuk bercerita maupun berkomentar. Benar-benar membuat saya tidak habis pikir, gimana bisa habis pikir orang saya masih kenyang.

Tugas Proyek, kasus ini seperti Tugas Akhir atau Skripsi. Pengerjaan kelompok dan mengerjakan sebuah proyek yang berhubungan dengan teknik informatika dan sistem informasi baik itu berbentuk Aplikasi Desktop atau Sistem Berbasis Web. Benar-benar menyusahkan saja. Pengkondisian, awal berjalan dengan tidak bersemangat. Pembagian Job Description, benar-benar bikin bingung. Pengajuan proposal kerja sama dan penawaran project ke berbagai instansi dan untuk sementara nihil. Benar-benar bikin susah. Penawaran terakhir di wonosari dan itupun di cancel. Menyebalkan. Langkah terakhir manipulation dan berharap tidak ada curigation dari sang dosen. Namun bukan manipulasi seutuhnya dan dengan tempo sesingkat-singkatnya.

Karena ini benar-benar mengatasnamakan pihak sekolah yang benar-benar eksis, bahkan lengkap dengan kontrak bermaterai. Untuk beberapa waktu sebelumnya saya masih menjabat sebagai design sistem, namun begitu waktu kian bergulir jabatan berubah meski tidak total. Seiring waktu jabatan saya beralih dari design sistem ke programmer. Weks!! Lha gimana tuh, saya ini masih menjadi mahasiswa teknik yang amatiran, mahasiswa yang masih punya kewajiban ngulang dua semester, mahasiswa yang masih punya IQ ngesot-ngesot, masa mahasiswa kaya gini dijadiin programmer. Tapi sekali lagi, saya seperti ngomong dengan batu nisan bertangan dua dan berkaki dua, karnivora dan spesies beranak-melahirkan.

Untuk sementara saya enjoy dengan jabatan saya sebagai programmer blo’on, tetapi sejalan dengan waktu saya mulai dongkol. Gimana enggak?! Orang baru mulai coding interface aja udah banyak errornya, Gile… ajib bener niy!! Akhirnya konsultasi pun tak terelakkan, baynak pertanyaan saya lontarkan dan banyak pula jawaban yang saya dapatkan meski saya ndak tau jawaban-jawaban tersebut untuk pertanyaan saya yang mana. Malah saya seperti kembali ke masa SMA karena harus mencocokkan antara pertanyaan dan jawaban yang sudah tersedia. Benar-benar nostalgia yang menjemukan. Alhasil, dibagian endingnya. Saya mendapatkan titik temu, yaitu titik-titik tadi telah bertemu dan menciptakan titik temu yang tetap membuat saya bingung mengapa setelah mereka semua bertemu malah membuat saya semakin bingung.

Kejar deathland, deathline, dateland dan dateline. Pengejaran ini telah berlangsung lama, sempat melewati pintu tol berkali-kali dan berputar-putar dialun-alun kemudian diteruskan dengan senam dan peregangan. Otak semakin dipaksa untuk tetap bekerja meski oli mesin hanya tinggal setetes, itupun sudah hitam. Seperti mesin kendaraan yang kehabisan oli, otak saya benar-benar panas saat itu, asap mengepul dari ubun-ubun. Mungkin ini karena Air Conditioner (AC) otak saya sedang diperbaiki karena kemarin sempat memakan korban seorang anak kecil, pertama diputer, dijilat lalu dicelupin. Mungkin memang karena hal tersebut hingga AC otak saya menjadi rusak, karena sewaktu memakan korban ia tidak mengunyahnya dulu.

Dan sekarang sewaktu saya menulis postingan ini saya sudah agak setengah gila karena stress berat, memori otak saya berkurang lebih banyak dari dugaan saya. Karena sejak satu jam lalu ketika saya berfikir untuk menulis postingan ini dan hingga sekarang, saya baru ingat bahwa tadi sebenarnya saya ingin makan malam dulu. Benar-benar menjadi orang yang begitu sangat banget pelupa abis sekali. Baik, mungkin sebaiknya saya melaksanakan ibadah makan dulu dan tulisan saya hentikan samapai disini. Baik Komandan, Laporan telah selesai. Menunggu Perintah selanjutnya. BUBAAAAAR DITEMPAT… JALAN!

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑

Just Another Thought

perjalanan jemari dalam rentang yang berbeda

Afriq Yasin Ramadhan

Media curhatan digital

denandika

learning for around the world